BLOG

gambar

Apakah Tidurnya Orang Puasa adalah Ibadah?

Bulan Ramadhan adalah bulan yang memberikan kita kesempatan besar untuk beramal shaleh. Karena beramal di bulan Ramadhan kita diberikan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Sekalipun Ummat Muslim pada bulan Ramdhan melakukan ibadah utama yaitu shaum, hal ini bukan menjadi alasan bagi ummat muslim untuk bermalas-malasan. Berdasarkan kerja sistem tubuhpun, kondisi Shaum yang dilakukan oleh ummat muslim Indonesia yaitu berkisar di 13-14 jam bertepatan dengan pergantian penggunaan sumber energi glukosa ke lemak. Sehingga tubuh masih mampu untuk melakukan aktifitas secara normal. Terdapat suatu hadits yang mengatakan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Hadits tersebut membawa spirit bahwa istirahatnya saja dapat bernilai pahala, apalagi jika dapat diisi oleh ritual ibadah lain seperti shalat tepat waktu, dzikir, tilawatil Al-Qur’an, Bersedekah, berbagi takjil, pastilah pahala yang didapatkan akan semakin besar. Karena itu, mari kita optimalkan Ramadhan yang sedang kita jalani ini.
LANJUTKAN MEMBACA
gambar

Hal-Hal yang Dapat Membatalkan Pahala Puasa

Puasa memang memilki makna menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya sejak matahari terbit smapai matahari terbenam. Namun demikian ternyata bukan hanya itu saja yang harus dilakukan setiap ummat muslim. Melainkan umat muslim perlu berhati-hati karena beberapa perilaku atau kebiasaan kita dapat membatalkan pahala puasa. Dengan demikian, jika pahala nya tidak dapat maka kita hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Sia-sia bukan? Berikut hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa diantaranya adalah: 1. Berbohong atau berdusta Nah, hal ini biasanya banyak terjadi ketika kita sedang bercerita atau mengobrol dengan kawan-kawan. Karena obrolan mengalir kita sering tanpa sadar menyampaikan informasi yang salah atau belum lengkap kita pelajari sehingga apa yang kita sampaikan itu dusta. Huuuh.. 2. Bergunjing atau berghibah Istilah umumnya mungkin cerita-cerita, kebiasaan seperti ini sungguh sangat merugikan aktivitas puasa kita. Ketika bergunjing banyak sekali hal yang tidak bermanfaat bisa tersampaikan dalam obrolan yang “mengalir” itu seperti pemicu tersampaikannya fitnah, dusta, ucapan-ucapan yang dapat menyakiti hati saudari kita, dan masih banyak lagi. Entah bergunjing secara online ataupun offline yaa.. 3. Tidak menahan amarah Walau sedang lapar tidak seharusnya kita berubah menjadi pribadi yang mudah marah, tersinggung atas hal hal kecil sehingga amarah yang tidak kita tahan dapat mengurangi pahala puasa kita. 4. Tidur berlebihan Tidur berlebihan dapat mengurangi pahala puasa, karena tidak jarang kondisi seperti ini membuat kita kebablasan untuk tidak melaksanakan shalat fardhu, dan ibadah ibadah utama lain di bulan Ramadhan. 5. Memandang dengan syahwat Ini yang barangkali sedang marak terjadi pada generasi saat ini, tidak perlu jalan-jalan keluar untuk mencari mangsa karena media sosial juga sudah menyediakannya. Baiknya, kita isi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat apalagi di bulan Ramadhan ini yang sudah diketahui bahwa bulan ini penuh rahmat dan ampunan.
LANJUTKAN MEMBACA
gambar

Resume Webinar: Pemuda Berperan Jangan Baperan

27 April 2021
Alhamdulillah Webinar Yabima yang berjudul “Pemuda Berperan Jangan Baperan” telah terlaksana pada Minggu, 25 April 2021 lalu. Webinar ini menghadirkan narasumber yaitu Ustadz Evie Effendi. Pada webinar ini membahas mengenai cara menjadi pemuda yang berperan. Kunci pemuda yang berperan ialah bertauhid. Belajar dan mau menjadikan Allah sebagai satu-satunya yang diabdi dihidupnya. Dan pada hakikatnya pemuda memiliki peran yang sangat penting dalam peradaban bangsa. Bahkan bisa dikatakan pemuda itu sebagai tonggak peradaban. Bahkan banyak yang mengatakan bahwasanya bangsa yang besar dapat ditentukan dengan peran pemuda didalamnya. Jika pemudanya rusak maka rusak pula bangsanya. “Jangan sampai menjadi generasi lemah apalagi meninggalkan generasi lemah!” (QS. An Nisa: 9): Karena takutlah ketika meninggalkan generasi lemah. Ketika pemuda hari ini tidak berperan, lalu siapa lagi?
LANJUTKAN MEMBACA