BLOG

gambar

Nuzulul Qur’an

Apa itu Nuzulul Quran? Nuzulul Quran adalah waktu di mana Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Hari itu bertepatan pada malam 17 Ramadhan. Ayat pertama Al-Quran yang diturunkan adalah surat Al-Alaq ayat 1-5 melalui malaikat Jibril. Dan turunnya Al-Quran ini menjadi wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah SAW. Surah Al-Alaq ayat 1-5 : "Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha mulia. Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya." Dalam wahyu pertama tersebut, Allah memerintahkan kita semua untuk membaca. Apakah yang dibaca? Yaitu segala hal, termasuk kondisi dari lingkungan hidup kita dan juga diri kita apakah sudah sesuai dengan apa yang Allah perintahkan. Dan membacanya harus dengan nama Rabb, nama Allah, yang berarti harus sesuai dengan standar yang Allah tetapkan. Mari kita bermuhasabah lagi, apakah segala yang kita miliki baik harta maupun jiwa, bahkan kondisi sekitar kita sudah sesuai dengan apa yang Allah perintahkan? Semoga kita semua terus memperjuangkan hidup kita sesuai perintah-Nya, dengan begitu Allah meridhai segala amal yang kita lakukan. Jangan lupa bagi yang belum Zakat Fitrah dapat menitipkannya ke Yayasan Bumi Insan Madani untuk kami berikan kepada yang berhak dan membutuhkan.
LANJUTKAN MEMBACA
gambar

Apakah Tidurnya Orang Puasa adalah Ibadah?

Bulan Ramadhan adalah bulan yang memberikan kita kesempatan besar untuk beramal shaleh. Karena beramal di bulan Ramadhan kita diberikan pahala yang berlipat oleh Allah SWT. Sekalipun Ummat Muslim pada bulan Ramdhan melakukan ibadah utama yaitu shaum, hal ini bukan menjadi alasan bagi ummat muslim untuk bermalas-malasan. Berdasarkan kerja sistem tubuhpun, kondisi Shaum yang dilakukan oleh ummat muslim Indonesia yaitu berkisar di 13-14 jam bertepatan dengan pergantian penggunaan sumber energi glukosa ke lemak. Sehingga tubuh masih mampu untuk melakukan aktifitas secara normal. Terdapat suatu hadits yang mengatakan bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Hadits tersebut membawa spirit bahwa istirahatnya saja dapat bernilai pahala, apalagi jika dapat diisi oleh ritual ibadah lain seperti shalat tepat waktu, dzikir, tilawatil Al-Qur’an, Bersedekah, berbagi takjil, pastilah pahala yang didapatkan akan semakin besar. Karena itu, mari kita optimalkan Ramadhan yang sedang kita jalani ini.
LANJUTKAN MEMBACA
gambar

Hal-Hal yang Dapat Membatalkan Pahala Puasa

Puasa memang memilki makna menahan diri dari hal-hal yang membatalkannya sejak matahari terbit smapai matahari terbenam. Namun demikian ternyata bukan hanya itu saja yang harus dilakukan setiap ummat muslim. Melainkan umat muslim perlu berhati-hati karena beberapa perilaku atau kebiasaan kita dapat membatalkan pahala puasa. Dengan demikian, jika pahala nya tidak dapat maka kita hanya mendapatkan lapar dan haus saja. Sia-sia bukan? Berikut hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa diantaranya adalah: 1. Berbohong atau berdusta Nah, hal ini biasanya banyak terjadi ketika kita sedang bercerita atau mengobrol dengan kawan-kawan. Karena obrolan mengalir kita sering tanpa sadar menyampaikan informasi yang salah atau belum lengkap kita pelajari sehingga apa yang kita sampaikan itu dusta. Huuuh.. 2. Bergunjing atau berghibah Istilah umumnya mungkin cerita-cerita, kebiasaan seperti ini sungguh sangat merugikan aktivitas puasa kita. Ketika bergunjing banyak sekali hal yang tidak bermanfaat bisa tersampaikan dalam obrolan yang “mengalir” itu seperti pemicu tersampaikannya fitnah, dusta, ucapan-ucapan yang dapat menyakiti hati saudari kita, dan masih banyak lagi. Entah bergunjing secara online ataupun offline yaa.. 3. Tidak menahan amarah Walau sedang lapar tidak seharusnya kita berubah menjadi pribadi yang mudah marah, tersinggung atas hal hal kecil sehingga amarah yang tidak kita tahan dapat mengurangi pahala puasa kita. 4. Tidur berlebihan Tidur berlebihan dapat mengurangi pahala puasa, karena tidak jarang kondisi seperti ini membuat kita kebablasan untuk tidak melaksanakan shalat fardhu, dan ibadah ibadah utama lain di bulan Ramadhan. 5. Memandang dengan syahwat Ini yang barangkali sedang marak terjadi pada generasi saat ini, tidak perlu jalan-jalan keluar untuk mencari mangsa karena media sosial juga sudah menyediakannya. Baiknya, kita isi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat apalagi di bulan Ramadhan ini yang sudah diketahui bahwa bulan ini penuh rahmat dan ampunan.
LANJUTKAN MEMBACA