BLOG

gambar

Banyak Muslim yang Satu-Satunya Hal Islami yang Mereka Miliki Hanyalah Status di KTP

29 Mei 2021
Miris ga? Miris ga? Mirislah masa engga.. Coba kita perhatikan umat saat ini, sudahkah mengikuti apa yang diperintahkan Allah swt dan menjauhi apa yg dilarang-Nya? Sudahkah mengamalkan apa yg dulu Rasulullah saw kerjakan dan perjuangkan untuk kita? Hingga sekarang masih banyak ditemui orang2 yang mengaku beragama Islam tetapi sayangnya tidak mencerminkan Islam itu sendiri. Mereka hanya terlahir dari keluarga yang sebelumnya sudah memeluk Islam, tetapi tidak tahu menahu persoalan pondasi dasar kehidupan ini. Islam yang membawa rahmatan lil’alamin tidak bisa terwujud hanya karena orang2 yang mengaku beragama Islam tapi bersifat Islamofobia itu sendiri. Banyak yang menolak untuk mencari ilmu2 Allah hanya karena media membingkai Islam adalah agama teroris. Mereka menutup hati, mata, telinga, dan pikirian sehingga berIslam seadanya saja alias setengah2 alias suka2. Tahukah Anda bahwa berIslam setengah2 justru adalah golongan tersesat yg sebenarnya? “Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),” serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir), merekalah orang-orang kafir yang sebenarnya. Dan Kami sediakan untuk orang-orang kafir itu azab yang menghinakan.” (QS. An-Nisa: 150-151) Mari lapangkan dada ini untuk dapat menerima rahmat yang Allah berikan. Hidayah itu kita yang cari & jemput, bukan cuma duduk diam tanpa berusaha dan berniat lillahi ta'ala. ‎اللهُمَّ أَرِنَا الحَقَّ حَقّاً وَارْزُقْنَا التِبَاعَةَ وَأَرِنَا البَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami yang benar itu benar, dan berikanlah kami kekuatan untuk mengikutinya, serta tunjukkanlah kami yang bathil itu bathil dan berikanlah kami kekuatan untuk menjauhinya.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
LANJUTKAN MEMBACA
gambar

Zikir Melewati Jalan Mendaki dan Menurun

28 Mei 2021
Seperti yang kita tahu bahwa hendak bepergian sebaiknya mengawali dengan berdoa kepada Allah Swt. Tujuannya supaya diberi keselamatan mulai dari berangkat, hingga nanti tiba di tempat tujuan. Sebab tanpa ridho dan kuasa Allah Ta'ala, mustahil kebaikan akan menyertai. Saat menaiki kendaraan hendaknya membaca doa: سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ . وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ "Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami." Dan tahukah teman-teman ketika kita melakukan perjalanan dan melewati jalanan mendaki serta menurun ada zikir yang dapat dibaca kaum Muslimin. Berikut zikir yang sunah untuk dilafazkan: قال جابر رضي الله عنه : كُنَّاإِذَاصَعَدْنَاكَبَّرْنَا،وَإِذَانَزَلْنَاسَبَّحْنَا Dari Jabir Radhiyallahu anhu mengatakan: "Apabila kami melewati jalanan naik, kami membaca takbir: اللهُ أَكْبَرُ Allahu akbar 'Allah Maha Besar' dan apabila kami melewati turunan, kami membaca tasbih: سُبْحَانَ اللهِ Subhanallah 'Maha Suci Allah'." (HR Al-Bukhari Nomor 2993; Fathul Bari VI/135) Selanjutnya ketika hendak pulang, umat Islam disunahkan membaca doa: آيبونَ تائبونَ عابدون، لربِّنا حامدون Aayibuuna taa-ibuuna ‘aabiduuna lirobbinaa haamiduuna Artinya: "Kami kembali dalam keadaan bertaubat dan menyembah kepada Rabb kami, dan memuji-Nya." (HR Muslim Nomor 1342)
LANJUTKAN MEMBACA
gambar

Fenomena Gerhana Bulan

27 Mei 2021
"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 190) Pada tanggal 26 Mei 2021 bulan mencapai fase purnama pada pukul 18.14 WIB. Hal ini berarti saat purnama, bulan masih berada dekat dengan jarak bumi. Peristiwa inilah yang kita kenal dengan Supermoon atau Bulan Super, lebih tepatnya Bulan Purnama Perigee. Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‎إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” (HR. Bukhari no. 1044)
LANJUTKAN MEMBACA