Allahummar hamna bil Quran
waj’alhu lana imaamau wa nuurau wa hudaw wa rahmah
Allahumma dzakkirna minhu maa nasiina
wa ’allimna minhumaa jahiilna
warzuqna tilaawatahu
aana al laili wa athrofannahar
waj’alhu lana hujjatan
Yaaa rabbal ‘alamiin
Ya Allah, rahmatilah kami dengan Quran ini
dan jadikanlah (quran) ini bagi kami sebagai imam, cahaya, petunjuk, dan rahmah
Ya Allah, ingatkanlah kami dari apa-apa yang kami lupa
dan berilah kami ilmu dari apa-apa yang kami masih jahil (bodoh)
dan berilah kami rizki mentilawahinya (menerapkannya) pada malam dan berdampak di siang hari
dan jadikanlah (quran) ini bagi kami sebagai hujjah, ya Rabb semesta alam
----------------
Follow @bumiinsanmadani
Mewujudkan Umat Islam Indonesia Madani
https://linktr.ee/bumiinsanmadani
bumiinsanmadani.org
085314086240
#Artikel #BumiInsanMadani #Yabima
#Foundation #Yayasan #Sosial #Sejahtera #Shadaqah #Infaq #Zakat #Donasi
Sederhana Dalam Beribadah
Sederhana dalam beribadah yang mana setiap Muslim harus beramal sesuai dengan petunjuk Nabi Shallallahu'alaihi wasallam. Karena ada kalanya kebanyakan orang terlalu bersemangat dalam menunaikan amal shalih sehingga cepat jenuh dan akhirnya berhenti.
Biasanya hal ini banyak dialami oleh para pemuda karena usia ini memiliki semangat kuat tetapi tidak stabil. Tidak sedikit orang yang bersemangat beribadah tetapi cepat jenuh dan bermalas-malasan, oleh karena itu hendaknya setiap muslim harus sederhana dalam beribadah dan selalu memeliharanya.
Menjaga ketaatan ini merupakan bukti kecintaannya terhadap amal shaleh dan sebaik-baik amal adalah yang dilakukan terus-menerus walaupun sedikit. Jika seseorang mampu menjaga amal shalih nya terus-menerus, hal itu sebagai bukti kecintaannya pada amal kebaikan.
Dari Aisyah –Radhiyallahu ’anha-, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinyu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. (HR. Muslim no. 783).
Bulan Ramadhan sebentar lagi tiba, biasanya kebanyakan orang akan banyak beramal di bulan Ramadhan, memang itu bagus, tapi jangan sampai amalannya surut ya setelah bulan Ramadhan berlalu. Kita harus senantiasa menjaga amal shalih, yaitu dengan sederhana dalam beribadah namun kontinyu.
Pertanyaan inilah yang akan diajukan kepada setiap hamba Allah subhanahu wata’ala pada hari kiamat nanti. Sebagaimana yang diberitakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam salah satu haditsnya:
لاَ تَزُوْلُ قَدَمُ ابْنِ آدَمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عِنْدِ رَبِّهِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ خَمْسٍ : عَنْ عُمْرِهِ فِيْمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلاَهُ وَمَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيْمَا أَنْفَقَهُ وَمَاذَا عَمِلَ فِيْمَا عَلِمَ.
“Tidak akan bergeser kaki anak Adam (manusia) pada hari kiamat nanti di hadapan Rabbnya sampai ditanya tentang lima perkara: umurnya untuk apa dihabiskan, masa mudanya untuk apa dihabiskan, hartanya dari mana dia dapatkan dan dibelanjakan untuk apa harta tersebut, dan sudahkah beramal terhadap ilmu yang telah ia ketahui.” (HR. At Tirmidzi no. 2340)
Sekarang cobalah mengoreksi diri kalian sendiri, sudahkah kalian mengisi masa muda kalian untuk hal-hal yang bermanfaat yang mendatangkan keridhaan Allah subhanahu wata’ala? Ataukah kalian isi masa muda kita dengan perbuatan maksiat yang mendatangkan kemurkaan-Nya?
Kalau kita masih saja mengisi waktu muda kalian untuk bersenang-senang dan lupa kepada Allah subhanahu wata’ala, maka jawaban apa yang bisa kita ucapkan di hadapan Allah subhanahu wata’ala Sang Penguasa Hari Pembalasan? Tidakkah kita takut akan ancaman Allah subhanahu wata’ala terhadap orang yang banyak berbuat dosa dan maksiat? Padahal Allah subhanahu wata’ala telah mengancam pelaku kejahatan dalam firman-Nya:
مَنْ يَعْمَلْ سُوءًا يُجْزَ بِهِ وَلَا يَجِدْ لَهُ مِنْ دُونِ اللَّهِ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan, niscaya akan diberi pembalasan dengan kejahatan itu dan ia tidak mendapat pelindung dan tidak (pula) penolong baginya selain dari Allah.” (An Nisa’: 123)
Bukanlah masa tua yang akan ditanyakan oleh Allah subhanahu wata’ala. Oleh karena itu, pergunakanlah kesempatan di masa muda kalian ini untuk kebaikan.
Ingat-ingatlah selalu bahwa setiap amal yang kalian lakukan akan dipertanggungjawabkan kelak di hadapan Allah subhanahu wata’ala.