Di zaman modern seperti ini, istilah hutang sudah berubah bentuk menjadi sesuatu yang sangat dikenali dan dianggap biasa saja oleh semua orang. Dari mulai hutang kecil-kecilan, hutang kartu (kartu kredit), hutang rumah (KPR), hutang pembelian apapun secara kredit, hutang "yang katanya" tanpa anggunan, dan masih banyak lagi bentuk-bentuk hutang lainnya. Semua istilah yang disebutkan tadi sudah dianggap lumrah oleh semua orang dan dianggap suatu saat kita pun akan mengalaminya/menjalankannya.
Belum lagi penyebaran paham-paham dan rayuan dari pihak rentenir (baca: BANK) seperti "kalau tidak berhutang nanti tidak akan bisa punya rumah, mobil, motor dll. Harganya makin lama makin naik loh, mending kredit yuk dari sekarang", atapun paham-paham dari teman kerja yang berkata "orang yang tidak memiliki hutang adalah orang yang diragukan kejantanannya." Bahkan mereka mengolok-olok kawannya yang memiliki hutang sedikit. Ketika ada tawaran KTA, mereka bilang "sudahlah ambil saja, lumayan tuh tidak ada jaminannya."
Sebetulnya bagaimana sih pandangan Islam mengenai hutang?
LANJUTKAN MEMBACA