Qurban vs Anhara

23 Juni 2022
gambar

Qurban vs Anhara

Sebentar lagi kita umat Islam akan bertemu dengan Hari Raya Akbar yaitu 'Iedul Adha. Hari raya tersebut juga biasa disebut sebagai Hari Raya Kurban dikarenakan adanya ritual untuk berkurban. Ayat yang sering digunakan sebagai landasannya adalah ayat berikut:

"Sungguh, Kami telah memberimu nikmat yang banyak.
Maka laksanakanlah sholat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah).
Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)."
(QS.Al-Kautsar[108]:1-3)

Pada ayat tersebut, kata 'berkurbanlah' menggunakan kata anhara, yang memiliki akar kata nun-ha-ra. Dalam kamus bahasa Arab, nun-ha-ra memiliki arti menyembelih, mengorbankan.

Kata kurban sendiri ternyata merupakan kata serapan dari kata bahasa Arab qaf-ra-ba, yang berarti mendekatkan. Secara ritual kurban pada 'Iedul Adha pun bukan daging dan darahnya yang sampai kepada Allah melainkan ketakwaan yang menunaikan qurban sehingga menjadi semakin dekat dengan Allah. Sebagaimana ayat berikut:

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."
(QS.Al-Hajj[22]:37)

Demikian pun yang terjadi saat peristiwa Hudaibiyah:
"Kami berqurban bersama Rasulullah SAW di tahun Hudaibiyah, unta untuk tujuh orang dan sapi untuk tujuh orang."
(HR.Muslim)

Oleh karena itu, tingkat ketakwaan ritual qurban bukanlah dari banyaknya sembelihan ataupun mahalnya sembelihannya, akan tetapi dari mendekatkan diri kepada Allah.

#BumiInsanMadani #Yabima #Foundation #Yayasan #Sosial #Sejahtera #Shadaqah #Infaq #Donasi #Qurban #Anhara #Takwa